- Back to Home »
- Mengintip Peluang Emas dari Anggrek Bulan Putih
Posted by : Unknown
Senin, 13 Januari 2014
Indonesia diberkahi tanah yang subur dan iklim tropis. Kondisi ini
sangat cocok untuk perkembangan aneka jenis anggrek yang merupakan
salah satu produk kembang yang di minati di berbagai negara. Namun sayangnya, Indonesia belum maksimal menggarap potensi komoditas yang satu ini. Padahal, peluang ekspornya sangat besar.
Direktur Budidaya dan Pascapanen Florikultura Direktorat Jenderal
Hortikultura Kementerian Pertanian, Ani Andayani bilang, potensi ekspor
anggrek terbilang besar. Salah satunya adalah, Anggrek bulan putih yang
diminati pasar Jepang.
Kebutuhan anggrek bulan putih di Jepang dari satu pembeli mencapai
300.000 tangkai per bulan. Anggrek ini dibutuhkan untuk pemakaman
sebagai hiasan peti jenazah saat disemayamkan selama 2-3 hari. Jumlah kebutuhan anggrek bulan putih itu, selaras dengan
jumlah penjualan rata-rata peti mati yang terjual setiap tahunnya.
Selain anggrek bulan putih, pasar Jepang juga membutuhkan bunga krisan
putih. Sebab tiap pelayat yang mencapai 70-100 orang, diberi souvenir setangkai
bunga krisan putih untuk ditancapkan di depan peti yang sudah dihias
anggrek putih. Jadi krisan putih pun permintaannya tinggi.
Perlu diketahui saja, bunga krisan putih di Provinsi Kyoto misalnya,
dianggap sebagai bunga tanda belasungkawa. Sayangnya, belum ada pelaku
usaha florikultura yang tertarik menggarap pasar anggrek putih dan
krisan ini karena keterbatasan kemampuan produksi.
Selama ini Indonesia paling banyak mengekspor komoditas florikultura dalam bentuk daun-daunan (foliage) ke Jepang. Sebagai gambaran, per 10 tangkai foliage jenis leatherleaf misalnya, dihargai ¥2.800 atau sekitar Rp 325.000. Menarik bukan?
